Search
Close this search box.

STIKES Notokusumo Perkuat Riset Budaya-Kesehatan: Kunjungan Eksplorasi Gamelan oleh Health Science University Jepang

Kolaborasi Internasional Meninjau Filosofi dan Proses Produksi Gamelan sebagai Instrumen Terapi Potensial

YOGYAKARTA – Dalam rangka memperluas cakupan riset interdisipliner antara budaya dan ilmu kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Notokusumo Yogyakarta menyambut kunjungan kehormatan dari delegasi Health Science University (HSU), Jepang, pada hari Selasa, 12 November 2025.

Delegasi dipimpin oleh Prof. Satoshi Shimo, Kepala Jurusan Terapi Okupasi (Occupational Therapy) HSU, dan didampingi oleh Mr. Hisashi Sakai, Presiden Direktur ASTAGE Co., Ltd. Kunjungan ini merupakan bagian dari tindak lanjut rencana riset kolaboratif dengan dosen-dosen STIKES Notokusumo Yogyakarta mengenai potensi Gamelan Jawa.

Agenda diawali dengan sesi pengenalan komprehensif mengenai Gamelan Jawa di lingkungan kampus STIKES Notokusumo Yogyakarta. Paparan disampaikan oleh Bapak Murhadi, seorang akademisi dan pemerhati Gamelan, bersama dengan penampilan ilustratif dari kelompok karawitan mahasiswa STIKES Notokusumo. Penjelasan ini menekankan pada struktur musikal, fungsi sosial, dan filosofi mendalam yang terkandung dalam setiap instrumen Gamelan, yang sangat relevan untuk dikaji dalam perspektif terapi okupasi.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih holistik, delegasi selanjutnya mengunjungi pusat pengrajin Gamelan, CV Karya Mandiri Wibowo. Kunjungan ini bertujuan untuk mengamati secara langsung proses manufaktur alat musik tradisional tersebut. Pihak pengrajin menyampaikan bahwa kualitas produk Gamelan mereka telah diakui secara internasional, dengan volume produksi signifikan untuk pasar mancanegara, khususnya Malaysia. Informasi ini menegaskan nilai ekonomi dan kualitas produk budaya lokal di mata global.

Agenda dilanjutkan dengan kunjungan ke Sanggar Seni Gamelan & Karawitan Omah Cangkem. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan berbagai ekspresi seni dan budaya Jawa yang ditampilkan dalam konteks autentik sanggar. Di Sanggar Omah Cangkem, delegasi menerima penjelasan mendalam mengenai nilai-nilai filosofis yang melekat pada instrumen Gamelan. Ditekankan bahwa instrumen seperti Gong Ageng dianggap sebagai “jiwa” Gamelan karena resonansi suara yang sarat makna dan mendalam. Prof. Satoshi Shimo menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap narasi filosofis ini, yang memberikan dimensi baru dalam melihat Gamelan sebagai media intervensi dan ekspresi.

Sebagai penutup, Prof. Shimo dan Mr. Hisashi Sakai berkesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam sesi praktik memainkan Gamelan. Interaksi ini dilakukan bersama anggota muda Sanggar Omah Cangkem, di mana mereka mencoba memainkan instrumen Saron. Momen tersebut, yang ditandai dengan bimbingan antusias dari anak-anak sanggar, menunjukkan kemudahan akses dan sifat inklusif Gamelan sebagai sarana interaksi sosial. Kedua delegasi dari Jepang menunjukkan antusiasme besar dalam mencoba instrumen tersebut, menggarisbawahi potensi Gamelan sebagai alat komunikasi lintas budaya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh bagi kerja sama riset berkelanjutan antara STIKES Notokusumo dan Health Science University dalam mengeksplorasi manfaat Gamelan Jawa bagi kesehatan dan kesejahteraan.

Bagikan Artikel:
IMG-20211014-WA0007-300x300
IMG-20211015-WA0002-1024x1024
17-1024x1024
18-1024x1024
WhatsApp-Image-2022-01-11-at-10.09.24-1024x1024
WhatsApp-Image-2022-01-21-at-08.58.21-1024x1024
WhatsApp-Image-2022-01-20-at-09.33.29-1-1024x1024
previous arrow
next arrow