OSCE merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Bersifat objektif karena semua mahasiswa diuji dengan standar yang sama. Sementara itu, bersifat terstruktur karena yang diuji adalah keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan lembar penilaian tertentu. Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa stase yang berurutan. Pada masing-masing stase terdapat sebuah tugas atau soal yang harus dilakukan atau didemonstrasikan serta pertanyaan yang harus dijawab. Peserta akan diobservasi oleh penguji. Setiap stase dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati senyata mungkin. Dalam OSCE, penilaian mengacu pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap stase mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Frekuensi yang terdapat pada masing-‐masing stase juga terbatas.
Prodi DIII Keperawatan Stikes Notokusumo, melaksanakan ujian OSCE selama 4 hari dimulai dari 22 September 2021 sampai dengan 27 September 2021. Peserta ujian OSCE adalah mahasiswa tingkat 3 sebanyak 149 orang. Salah satu persyaratan ujian OSCE yaitu dengan melampirkan hasil tes covid baik dari penguji maupun mahasiswa teruji. Persyaratan tersebut merupakan bentuk dari upaya penerapan protokol kesehatan dan meminimalkan terjadinya resiko penularan covid-19. Terdapat 12 jumlah stase meliputi materi keperawatan anak dan maternitas, keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana serta keperawatan komunitas dan keluarga. Masing-masing stase diberikan waktu selama 7 menit dimulai dari tahap pre interaksi sampai pada tahap dokumentasi. Tujuan utama dari ujian OSCE yaitu untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum melakukan praktek klinik di rumah sakit. Mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai teori keperawatan saja, namun juga dituntut terampil dalam mempraktekkan teori yang diterimanya termasuk dalam melakukan asuhan keperawatan.