BTCLS merupakan pelatihan yang mencakup materi tentang pertolongan dasar pada kecelakaan, keracunan, luka bakar, henti napas, aritmia lethal dan evakuasi bencana masal. Pada kegiatan BTCLS terdapat enam fase, yaitu: fase deteksi, fase supresi, fase pra rumah sakit, fase rumah sakit dan fase rehabilitasi. Fase deteksi dapat diprediksi tentang frekuensi kajadian, penyebab, korban, tempat rawan kualitas kejadian dan dampaknya. Misalnya terkait dengan kecelakaan lalulintas, maka dapat diprediksi frekuansi kecelakaan lalu lintas, buruknya kualitas helm sepeda motor yang dipakai, jarangnya orang memakai safety belt, tempat kejadian tersering di jalan raya yang padat dan sebagainya. Fase supresi bertujuan untuk menekan agar terjadi penurunan korban gawat darurat dilakukan dengan berbagai cara seperti perbaikan konstruksi jalan, peningkatan pengetahuan peraturan lalulintas dan peningkatan patroli keamanan. Semantara fase pra rumah sakit keberhasilan penanggulangan gawat darurat sangat tergantung pada adanya kemampuan akses dari masyarakat untuk memberikan informasi pertolongan kepada korban kecelakaan atau bencana. Sedangkan fase rumah sakit dan rehabilitasi merupakan lanjutan dari fase-fase sebelumnya. Karena dalam fase ini merupakan suatu pendekatan yang sistematik untuk membawa korban gawat darurat ke suatu tempat penanganan yang definitif.
Sertifikat BTCLS merupakan suatu tuntutan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam memasuki dunia kerja pada era MEA. Pelatihan BTCLS menjadi syarat mutlak bagi setiap tenaga kesehatan khususnya perawat di berbagai rumah sakit, puskesmas dan perusahaan. Sertifikat BTCLS sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan dan skill dalam bidang tersebut sangat penting dalam proses rekruitmen tenaga keperawatan. Kondisi tersebut di atas, mendorong D3 Keperawatan STIKES NOTOKUSUMO membuat kebijakan setiap mahasiswa tingkat terakhir untuk mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Pelatihan BTCLS dilakukan dengan bekerja sama dengan RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2019-6 Januari 2020. Pelatihan tersebut diikuti mahasiswa tingkat tiga dengan jumlah 188 mahasiswa dan dibagi dalam 8 gelombang.