Program Studi Sarjana Farmasi (S-1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta didirikan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 739/KPT/1/2019  bersamaan dengan perubahan bentuk AKPER Notokusumo menjadi STIKES Notokusumo Yogyakarta.

Visi Misi Prodi S-1 Farmasi

Menjadi Program Studi Farmasi (S1) yang unggul dalam Bidang Pelayanan Farmasi, Pengembangan Bahan Alam dalam minat Farmasi Klinik Komunitas dan Sains yang berwawasan Internasional dan kewirausahaan serta menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti luhur.

foto 1: Praktikum Program Studi Farmasi di Laboratorium Farmasi STIKES Notokusumo

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 14 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035, Industri Farmasi, Kosmetik, dan Alat Kesehatan merupakan industri andalan dan prioritas kedua dalam Visi dan Misi Pembangunan Industri Nasional. Hal ini menjadi peluang kerja yang sangat besar dan luas bagi tenaga kefarmasian. Industri farmasi meliputi industri obat dan obat tradisional, dimana keahlian kefarmasian menjadi sangat dominan dalam bidang kerja ini. Ruang lingkup keahliannya meliputi pengelolaan Research and Development, Quality Assurance, Quality Control, Produksi Sediaan Obat/ Obat Tradisional, Production Planning and Inventory Control, Procurement, Registrasi Produk, hingga Marketing. Industri kosmetik, makanan dan minuman juga merupakan bidang kerja potensial yang sangat relevan dengan kompetensi lulusan farmasi.

Selain bidang Industri Farmasi, peluang tenaga farmasi dalam bidang lain juga cukup besar diantaranya :

  1. Pendidikan- Penelitian. Sekolah menengah farmasi dan institusi pendidikan farmasi yang berfungsi untuk mensuplai tenaga ahli farmasi, tentu juga membutuhkan tenaga pengajar dengan keahlian relevan. Dalam bidang penelitian dan pengembangan obat dan obat tradisional, dan ilmu yang relevan dengan bidang farmasi, berbagai lembaga pusat penelitian seperti LIPI dan Balittro, juga membutuhkan tenaga farmasi.
  2. Instansi Pemerintah. Badan dan lembaga pemerintah seperti BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), dinas kesehatan pemerintah daerah, kementerian kesehatan, merupakan bagian ranah kerja keahlian tenaga kefarmasian.
  3. Klinis- Komunitas. Klinis Komunitas merupakan lingkup area yang meliputi unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, serta laboratorium diagnostik klinik. Pada area ini, seorang sarjana farmasi dapat berperan dalam pengelolaan administratif, inventaris, serta pelayanan tebatas. Dengan keahlian dibidang analisis kimia- biologis, lulusan farmasi juga berkompeten menjadi ahli analisis di laboratorium klinik.
  4. Sektor lain. Beberapa sektor lain yang sangat membutuhkan tenaga farmasi adalah lembaga asuransi kesehatan yang membutuhkan verifikator atau perumus standard asuransi kesehatan. Perusahaan distributor (PBF) obat dan alkes juga merupakan wilayah keahlian kerja tenaga farmasi. Sarjana farmasi merupakan salah satu tenaga kefarmasian yang berkompeten secara khusus untuk mengisi kebutuhan kerja di sektor-sektor tersebut.
foto 2: Praktikum Program Studi Farmasi di Laboratorium Farmasi STIKES Notokusumo

Keunggulan dari S-1 Farmasi STIKES Notokusumo Yogyakarta:

KURIKULUM PRODI SI FARMASI