Stikes Notokusumo baru saja menyelenggarakan Upacara Capping Day bagi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan angkatan ke-32 yang diikuti oleh 188 mahasiswa. Acara ini digelar di Kampus Stikes Notokusumo Jl. Bener 26 Yogyakarta pada Jum’at, 14/10/2022 secara daring.
Ketua Stikes Notokusumo dalam sambutannya menyatakan bahwa, Upacara Capping Day bukan sekedar acara ritual seremonial saja, namun memiliki makna yang mendalam karena mahasiswa akan memasuki dunia keperawatan yang sesungguhnya. Hal ini dilakukan sebelum mahasiswa calon perawat terjun ke lahan praktik klinik keperawatan di rumah sakit. Dalam upacara tersebut perawat senior menyematkan kap profesi perawat kepada mahasiswa wanita dan menyematkan pin perawat kepada mahasiswa laki-laki. Kap perawat selain sebagai penutup juga merupakan lambang identitas profesi perawat, sedangkan pin merupakan tanda pengenal diri dan institusi di mana mahasiswa menempuh pendidikan keperawatan
Upacara capping day merupakan simbolisasi bahwa masa pembekalan dan pembinaan intelektual, keterampilan dan etika keperawatan bagi mahasiswa calon perawat telah memenuhi syarat untuk menapaki tahap selanjutnya yaitu praktik klinik keperawatan di rumah sakit sebagai wahana belajar dan aplikasi ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan. Barkah Wulandari, M.Kep. sebagai Kaprodi DIII Keperawatan dalam laporan akademik menyatakan bahwa, setelah Capping Day ini maka secara resmi mahasiswa telah memenuhi kriteria sebagai calon perawat dan dapat melakukan praktek klinik keperawatan di lahan praktek baik rumah sakit, puskesmas dan di masyarakat.
Capping Day dan ucap janji pada tahun ini diselenggarakan dengan mengangkat tema: “Ucap janji sebagai langkah awal mempersiapkan perawat professional, terampil, cerdas dan beretika”. Di dalam sambutannya Ketua Stikes Notokusumo, Giri Susilo Adi, M.Kep. menyatakan, bahwa ucap janji sebagai langkah awal mempersiapkan perawat professional, terampil, cerdas dan beretika. Ketua Stikes berharap agar mahasiswa mampu mengaplikasikan tema ini dalam melaksanakan praktik keperawatan di rumah sakit.
“Profesional mencakup ranah kognitif , attitude dan behaviour (perilaku praktik). Nilai-nilai professional harus dijunjung, melayani pasien dengan sepenuh hati, tanpa diskriminasi, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan universal serta berpegang teguh kepada kode etik profesi. Seorang perawat profesional juga harus memegang teguh prinsip etik keperawatan yaitu; otonomi (menghormati hak pasien), non malficience (tidak merugikan pasien), beneficience (melakukan yang terbaik bagi pasien), justice (bersikap adil kepada semua pasien), veracity (jujur kepada pasien dan keluarga), fidelity (selalu menepati janji kepada pasien dan keluarga), dan confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien), Accountability (akuntabilitas),” ungkap ketua Stikes.
Dalam acara tersebut juga diberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi akademik dengan indikator capaian indeks prestasi tertinggi yang diraih oleh mahasiswa berikut:
- Alifia Fitri Rahmawati: IP 4.00
- Desta Fitria: IP 3.95
- Ramdani Novicahyati: IP 3.95
Selain itu, institusi juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki motivasi dan semangat yang lebih dalam belajar, membaca dan mengembangkan diri dengan indikator tingkat kunjungan, frequensi dan durasi mengakses Perpustakaan Digital Stikes Notokusumo yang diraih oleh mahasiswa berikut:
- Dhesta Fitria Kharimah: 372 kali
- Dwi Rosmalia Ningsih: 314 kali
- Selfia Hikmah: 179 kali
Sebagai penutup ketua Stikes berharap kepada segenap mahasiswa calon perawat untuk tetap belajar dengan sungguh-sungguh dan serius, disiplin, berhati-hati di dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan memperhatikan SOP yang ada terutama di era medsos ini, karena masyarakat sudah semakin cerdas dan mengetahui hak-kewajiban serta sadar hukum. (*)