Akper Notokusumo pada 4 April tahun 2016 mengadakan kunjungan ke Tenjinkai Grup Jepang yang difasilitasi oleh Yayasan Bima yang merupakan perwakilan Jepang di Indonesia. Pada saat kunjungan tersebut didapatkan kesepakatan kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding ( MoU ) oleh Direktur Akper Notokusumo Giri Susilo Adi ,S.Kep.Ns.,M.Kep dengan Presiden Tenjinkei Toshiharu Okazaki. Pada tahun 2017 Akper Notokusumo mendapatkan kunjungan balasan dari pihak Tenjinkei yang dipimpin oleh Mr Takata kepala Fasilitas Lansia Tenjinso, kunjungan tersebut sebagai salah satu bentuk implementasi perjanjian kerjasama tersebut.
Akper Notokusumo pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 4 November 2018 kembali mendapat undangan dari mitra strategis nya yakni Social Welfare Corporation Tenjinkai Japan. Tim kunjungan dari Akper Notokusumo di pimpin langsung oleh Direktur Akper Notokusumo , Giri Susilo Adi S.Kep.Ns.,M.Kep, dengan anggota tim Pembantu Direktur 1 Septiana Fathonah SKep.,Ns.,MKep, Pembantu Direkur III Etik Pratiwi S.Kep.Ns.,M.Kep, dan Ka. LPPM Taukhit S.Kep.Ns.,M.Kep. Salah satu pembicaraan penting dari pertemuan antara Presiden Tenjinkei Toshiharu Okazaki beserta jajarannya dengan Direktur Akper Notokusumo bahwa pihak Tenjinkei sangat puas dengan kinerja para alumni Akper Notokusumo. Mr Okazaki menyampaikan selain rajin dan cekatan, lulusan Akper Notokusumo memiliki sifat sabar, sopan santun, memiliki etika yang bagus,ramah,senyum yang tulus serta memiliki komunikasi yang relatif baik. Hal ini menjadi tantangan bagi Akper Notokusumo untuk tetap menjaga dan meningkatkan kualitas lulusannya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Akper Notokusumo menyampaikan harapannya agar lulusan Akper Notokusumo semakin diperbesar kuotanya untuk dapat diterima di Jepang khususnya di Tenjinkai. Presiden Okazaki menyambut baik harapan dari Akper Notokusumo dan berjanji akan menyerap lulusan Akper Notokusumo lebih banyak sehubungan dengan akan adanya kebijakan pemerintah Jepang untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya tenaga kerja asing untuk dapat bekerja di Jepang secara langsung.