Program studi Farmasi STIKES Notokusumo mengadakan webinar ilmiah dengan STIKES Wira Husada dan Lincoln University College of Malaysia dengan mengangkat tema “Peran Pengobatan Tradisional & Pengobatan Alternatif di Saat Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Februari 2021 dan diikuti oleh 517 peserta dengan menggunakan bantuan aplikasi Zoom dan YouTube channel. Acara webinar ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjalin kerjasama antar institusi pendidikan tinggi kesehatan khususnya juga bidang farmasi baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Ada empat pembicara dalam webinar kali ini, yaitu Prof. DR. Timbul Haryono, M. Sc dari UGM yang membawakan materi tentang “kekayaan dan kearifan lokal nusantara dan perannya dalam situasi pandemi covid-19”. Pembicara kedua yaitu Prof DR Dr Salamun Sastra MPH.,MEd.,MSc.,MBA(Hosp).,SpM.,BrP.,Herbalist dari Lincoln University College of Malaysia yang menyampaikan materi tentang “Peran homeopathy medicine dalam situasi pandemi covid-19”. Pembicara ketiga yaitu Doni Setyawan, S. Kep., Ns., M. Kep. dari STIKES Wira Husada yang menyampaikan materi tentang “Terapi komlementer dan alternatif dalam keperawatan”. Pembicara terakhir yaitu Apt. Amanda Marselin, M. Sc. dari STIKES Notokusumo yang menyampaikan materi tentang “Potensi bahan alam di bidang kefarmasian”.
Materi-materi webinar yang disampaikan oleh keempat pembicara membuka wawasan terhadap besarnya potensi kekayaan alam di Indonesia khususnya bidang pengobatan berbahan alam dan juga pengobatan alternatif maupun komplementer. Sudah banyak negara yang menggunakan terapi-terapi pengobatan berbahan alam sebagai salah satu alternatif pengobatan termasuk di dalam nya terapi homeopathy medicine. Produk obat yang aman dipakai untuk manusia harus memenuhi standar kualitas tinggi, dan obat homeopati diarahkan menjadi produk obat yang aman agar bisa digunakan oleh masyarakat banyak. Melalui webinar ini juga diperoleh informasi adanya potensi penerapan ilmu kesehatan berbasis pengobatan alternatif dan komplementer oleh tenaga medis dan juga potensi banyaknya bahan alam yang masih bisa dieksplor di masa yang akan datang.
(FIJ)